Marhaendra Wijanarko - Timlo.net
Dok. Timlo.Net/redkasi/niar
Solo -- Tim penari asal Solo yang mewakili Jawa Tengah pada Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara Tahun
2011 di Jakarta, berhasil mendapatkan predikat terbaik dalam sejumlah
kategori. Para penari Solo dari Studio Muncar dibantu tim teknis Taman
Budaya Jawa Tengah (TBJT) menyajikan Tari "Sapu Jagad" yang merupakan
pengembangan kesenian daerah asal Purworejo "Ndolalak".
Keberhasilan Kontingen Jateng yang diwakili para penari Solo dalam Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara 2011 disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jateng, Prasetyo Ariwibowo, Selasa (4/10) pagi, di Semarang, saat menyampaikan penghargaan tersebut kepada Gubernur Bibit Waluyo. Penghargaan diraih Kontingen Tari Jateng untuk kategori publikasi terbaik, penata musik dan penata tari terbaik tanpa jenjang. Festival Tari Nusnatara tersebut diikuti 25 provinsi se-Indonesia.
Seperti diberitakan Timlo.net sebelumnya, Tari Sapu Jagad digarap koreografer Agung Kusumo Widagdo dan penata musik Dedek Wahyudi. Saat ini, persiapan telah mencapai 40%. “Meskipun tinggal sepekan kami harus menampilkan tari ini, tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan gerak dan iringan di beberapa sisi, namun inti yang akan disampaikan akan tetap sama,” ungkap Agung.
Tarian ini, terang Agung, merupakan tari yang diadaptasi dari tari rakyat Ndolalak yang berasal dari Purworejo kemudian dimodifikasi sehingga menjadikan tari ini tarian baru namun dengan spirit dan inspirasi yang dimabil dari tari Ndolalak.
Mengenai iringannya, sang komposer Dedek Wahyudi menggunakan kolaborasi alat-alat musik saxophone, jimbe, biola, bedug, dan bonang. “Iringan yang saya gunakan juga membawa spirit Ndolalak. Iramanya dinamis." (*/red)
Keberhasilan Kontingen Jateng yang diwakili para penari Solo dalam Festival Nasional Kesenian Tari Nusantara 2011 disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jateng, Prasetyo Ariwibowo, Selasa (4/10) pagi, di Semarang, saat menyampaikan penghargaan tersebut kepada Gubernur Bibit Waluyo. Penghargaan diraih Kontingen Tari Jateng untuk kategori publikasi terbaik, penata musik dan penata tari terbaik tanpa jenjang. Festival Tari Nusnatara tersebut diikuti 25 provinsi se-Indonesia.
Seperti diberitakan Timlo.net sebelumnya, Tari Sapu Jagad digarap koreografer Agung Kusumo Widagdo dan penata musik Dedek Wahyudi. Saat ini, persiapan telah mencapai 40%. “Meskipun tinggal sepekan kami harus menampilkan tari ini, tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan gerak dan iringan di beberapa sisi, namun inti yang akan disampaikan akan tetap sama,” ungkap Agung.
Tarian ini, terang Agung, merupakan tari yang diadaptasi dari tari rakyat Ndolalak yang berasal dari Purworejo kemudian dimodifikasi sehingga menjadikan tari ini tarian baru namun dengan spirit dan inspirasi yang dimabil dari tari Ndolalak.
Mengenai iringannya, sang komposer Dedek Wahyudi menggunakan kolaborasi alat-alat musik saxophone, jimbe, biola, bedug, dan bonang. “Iringan yang saya gunakan juga membawa spirit Ndolalak. Iramanya dinamis." (*/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar