Kamis siang, 27 November 2011, bertepatan dengan hari blogger nasional, saya membaca postingan pak Iwan Piliang. Isinya undangan terbuka bagi 30 blogger untuk menghadiri undangan makan malam bersama pak Jusuf Kalla, sebagai duta komodo, penggerak vote pulau Komodo untuk bisa menjadi New7wonders. Tentu saja saya sangat tertarik dengan tawaran undangan ini. Selain bincang topik yang memang menarik minat saya, saya juga sangat menyukai figur pak Jusuf Kalla yang tegas dan lugas sejak ia masih menjabat wapres dahulu. Rasanya inilah kesempatan emas saya bertemu dan berbincang lebih dekat dengan beliau.
Sayapun mengontak seorang teman saya sesama kompasianer, yang kebetulan
ia juga seorang wartawan yang saya tahu sangat menyukai figur pak Kalla,
serupa dengan saya. Saya hubungi dia untuk segera konfirm keikutsertaan
kami pada pak Iwan Piliang. Tak disangka, tawaran saya disambutnya.
Kebetulan waktu acara ini pas usai jam pulang kerja. Jadilah acara
dadakan ini kami hadiri bersama.
Jam 17.30, saya berangkat dari rumah untuk janjian dengannya di satu tempat. Acara dilangsungkan di Rumah Makan Meradelima di jalan Adityawarman, Jakarta Selatan. Lalu lintas Jakarta saat itu sangat padat, karena acara berlangsung di jam pulang kantor, dimana traffic kemacetan sangat tinggi. Saya yang sudah berangkat dari rumah sebelum magrib, tentu saja ikut terjebak kemacetan. Saat mobil saya melaju di jalan Tendean, dibelakang saya sirine mobil patwal terdengar, mengarah ke jalan yang sama yang saya lalui, saya duga ini adalah iring-iringan rombongan kendaraan pak Jusuf Kalla. Saya melirik jam di dashboard mobil saya, saat itu pukul 19.05. Dari undangan yang disampaikan pak Iwan, acara akan berlangsung mulai pukul 18.30. Itu artinya saya sudah telat setengah jam. Namun demi melihat iring-iringan mobil yang dikawal petugas kepolisian, saya sedikit lega, karena artinya pak Jusuf Kalla ikut terjebak kemacetan bersama saya, hehe….dan itu berarti juga acara inti belum dimulai. Sayapun berinisiatif menghidupkan lampu hazard, memepet iring-iringan mobil tersebut agar saya ikut cepat sampai bersamaan. Akhirnya, benar dugaan saya, itu adalah rombongan pak Kalla. Sayapun tiba berbarengan dengan beliau karena berhasil mengikutil iring-iringan rombongan beliau. Namun saya kesulitan mendapat tempat parkir, karena begitu banyaknya mobil dari tamu undangan. Sayapun tertahan lama disana.
Tiba di tempat, para blogger, wartawan dan undangan sudah duduk memenuhi kursi di dua meja panjang yang sudah disediakan. Pak Kalla selaku duta komodo mulai berbincang, tentang topik pulau komodo yang saat ini menjadi misi yang digaungkannya. Disamping pak Kalla duduk dua wakil dari petinggi New 7 Wonders (N7W) Foundation. Keduanya adalah Bernard Weber dan Jean-Paul de la Fuente.
Setelah pak Kalla berbicara, gantian petinggi N7W yang menjelaskan berbagai hal mengenai N7W, penjelasan disampaikan dalam bahasa Inggris. Sayapun ikut bertanya mengenai seberapa besar peluang Indonesia bisa memenangkan misi kampanye ini. Menurut Bernard Weber, setiap negara punya peluang sama besarnya. Mengingat masing-masing warganegara tentu punya rasa cinta dan kebanggaan terhadap aset yang dimiliki negaranya. Dan pak Kalla mengatakan ia tetap optimis, target pulau Komodo untuk bisa menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia ini bisa terwujud asal kita bahu membahu mendukung penuh misi kampanye ini.
.
.
Selesai tanya jawab, kamipun duduk bersama menikmati makan malam. Dengan 3 meja yang tersedia. Pak Kalla semeja bersama petinggi N7W, sementara saya semeja dengan mbak Linda, beberapa kompasianer, wartawan, anggota LSM, dan para blogger. Dimeja lainnya, pak Iwan Piliang yang juga datang terlambat, duduk bersama para blogger dan juga wartawan.
.
Untuk itu bagi anda yang belum memvote, masih 12 hari lagi waktu dan kesempatan untuk memenangkan Komodo, menjadi gelar keajaiban dunia pertama yang akan dimiliki Indonesia. Pada 11 November 2011, panitia akan mengumumkan tujuh peserta yang layak mendapat predikat ‘keajaiban dunia’.
Jam 17.30, saya berangkat dari rumah untuk janjian dengannya di satu tempat. Acara dilangsungkan di Rumah Makan Meradelima di jalan Adityawarman, Jakarta Selatan. Lalu lintas Jakarta saat itu sangat padat, karena acara berlangsung di jam pulang kantor, dimana traffic kemacetan sangat tinggi. Saya yang sudah berangkat dari rumah sebelum magrib, tentu saja ikut terjebak kemacetan. Saat mobil saya melaju di jalan Tendean, dibelakang saya sirine mobil patwal terdengar, mengarah ke jalan yang sama yang saya lalui, saya duga ini adalah iring-iringan rombongan kendaraan pak Jusuf Kalla. Saya melirik jam di dashboard mobil saya, saat itu pukul 19.05. Dari undangan yang disampaikan pak Iwan, acara akan berlangsung mulai pukul 18.30. Itu artinya saya sudah telat setengah jam. Namun demi melihat iring-iringan mobil yang dikawal petugas kepolisian, saya sedikit lega, karena artinya pak Jusuf Kalla ikut terjebak kemacetan bersama saya, hehe….dan itu berarti juga acara inti belum dimulai. Sayapun berinisiatif menghidupkan lampu hazard, memepet iring-iringan mobil tersebut agar saya ikut cepat sampai bersamaan. Akhirnya, benar dugaan saya, itu adalah rombongan pak Kalla. Sayapun tiba berbarengan dengan beliau karena berhasil mengikutil iring-iringan rombongan beliau. Namun saya kesulitan mendapat tempat parkir, karena begitu banyaknya mobil dari tamu undangan. Sayapun tertahan lama disana.
Tiba di tempat, para blogger, wartawan dan undangan sudah duduk memenuhi kursi di dua meja panjang yang sudah disediakan. Pak Kalla selaku duta komodo mulai berbincang, tentang topik pulau komodo yang saat ini menjadi misi yang digaungkannya. Disamping pak Kalla duduk dua wakil dari petinggi New 7 Wonders (N7W) Foundation. Keduanya adalah Bernard Weber dan Jean-Paul de la Fuente.
Setelah pak Kalla berbicara, gantian petinggi N7W yang menjelaskan berbagai hal mengenai N7W, penjelasan disampaikan dalam bahasa Inggris. Sayapun ikut bertanya mengenai seberapa besar peluang Indonesia bisa memenangkan misi kampanye ini. Menurut Bernard Weber, setiap negara punya peluang sama besarnya. Mengingat masing-masing warganegara tentu punya rasa cinta dan kebanggaan terhadap aset yang dimiliki negaranya. Dan pak Kalla mengatakan ia tetap optimis, target pulau Komodo untuk bisa menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia ini bisa terwujud asal kita bahu membahu mendukung penuh misi kampanye ini.
.
.
Selesai tanya jawab, kamipun duduk bersama menikmati makan malam. Dengan 3 meja yang tersedia. Pak Kalla semeja bersama petinggi N7W, sementara saya semeja dengan mbak Linda, beberapa kompasianer, wartawan, anggota LSM, dan para blogger. Dimeja lainnya, pak Iwan Piliang yang juga datang terlambat, duduk bersama para blogger dan juga wartawan.
.
.
Usai makan selesai, acara ramah tamah
berjalan, mbak Linda berkesempatan membacakan salah satu puisi karyanya
yang telah dibukukan dengan judul Kripik Blado, dihadapan pak JK. Dan
setelahnya memberi buku itu sebagai kenang-kenangan untuk Pak JK lengkap
dengan kripik Balado aslinya, karena katanya, mbak Linda juga berjualan
kripik balado asli Padang lho :)
.
.
Setelah itu, acara di tutup dengan ramah
tamah. Kami yang hadir diberi kesempatan untuk berfoto bersama dengan
pak JK, dan sesama peserta lainnya. Mbak Emmy Hafidz, selaku Pendukung
Pemenangan Komodo (P2K) yang terlibat dalam kampanye ini, juga pak Iwan
Piliang mengundang kami pun tak ketinggalan menjadi sasaran bidikan
saya.
.
.
O ya, ada satu lagi, tiba-tiba entah
kebetulan atau memang diundang, hadir pula personil ADA band, Donnie dan
rekannya, sayapun tak ketinggalan mengabadikan momen bersama mereka.
.
.
Usai acara, mbak Emmy Hafidz mengingatkan
para blogger untuk terus menulis, mengajak, mengkampanyekan misi ini,
agar tercapai hasil yang ditargetkan. Masih sangat banyak vote yang
dibutuhkan untuk mewujudkannya. Untuk diketahui, hanya dua dari 28
finalis ajang keajaiban dunia baru atau New7Wonders of Nature yang tak
hanya menawarkan keindahan, tapi juga fauna yang eksotis, yakni Pulau
Komodo dan Kepulauan Galapagos. Itulah salah satu keunggulan pulau
komodo ini dibandingkan dengan finalis negara lain .
.
.Untuk itu bagi anda yang belum memvote, masih 12 hari lagi waktu dan kesempatan untuk memenangkan Komodo, menjadi gelar keajaiban dunia pertama yang akan dimiliki Indonesia. Pada 11 November 2011, panitia akan mengumumkan tujuh peserta yang layak mendapat predikat ‘keajaiban dunia’.
Tunggu apalagi, partisipasi anda sangat di nanti demi terwujudnya cita-cita besar ini.
Ayooo….ketik Komodo kirim ke 9818, gratis lhoo.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar