Foto : Rapat DK PBB (AFP)
NEW YORK - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan pertemuan pada Senin depan untuk masalah pengakuan dan keanggotaan Palestina di PBB.
Presiden DK PBB, Nawaf Salam dari Lebanon mengatakan, pada Senin depan, 15 anggota DK PBB memulai diskusinya tepat pada pukul 19.00 waktu setempat untuk menindaklanjuti proposal keanggotaan penuh Palestina di PBB. Demikan seperti diberitakan DPA, Sabtu (24/9/2011).
Di bawah Piagam PBB, Sekretaris Jendral PBB harus memberikan proposal Palestina ke DK PBB. Setelah itu, 193 anggota Majelis Umum PBB akan memutuskan pengakuan dan keanggotaan Palestina di PBB.
Untuk mendapatkan keanggotaan penuh, Palestina harus mendapatkan sembilan dukungan dari negara anggota DK PBB. Saat ini, tujuh negara anggota DK PBB sudah menyatakan dukungannya terhadap Palestina, termasuk di antaranya Rusia dan China. Sementara itu, Palestina juga harus meraih dukungan dari 128 negara di Majelis Umum PBB.
Meski Palestina tampak meraih dukungan yang cukup banyak, Amerika Serikat (AS) akan menjadi penghalang utama bagi Palestina. AS yang merupakan anggota tetap DK PBB akan menggunakan hak vetonya untuk menjegal Palestina.
Bila AS menggunakan vetonya, Palestina tidak akan mendapatkan keanggotaan penuh di PBB, Namun Palesina masih bisa memperbaharui statusnya di PBB menjadi negara non-anggota PBB bila Palestina berhasil mendapat suara dari 128 anggota Majelis Umum PBB.(rhs)
Presiden DK PBB, Nawaf Salam dari Lebanon mengatakan, pada Senin depan, 15 anggota DK PBB memulai diskusinya tepat pada pukul 19.00 waktu setempat untuk menindaklanjuti proposal keanggotaan penuh Palestina di PBB. Demikan seperti diberitakan DPA, Sabtu (24/9/2011).
Di bawah Piagam PBB, Sekretaris Jendral PBB harus memberikan proposal Palestina ke DK PBB. Setelah itu, 193 anggota Majelis Umum PBB akan memutuskan pengakuan dan keanggotaan Palestina di PBB.
Untuk mendapatkan keanggotaan penuh, Palestina harus mendapatkan sembilan dukungan dari negara anggota DK PBB. Saat ini, tujuh negara anggota DK PBB sudah menyatakan dukungannya terhadap Palestina, termasuk di antaranya Rusia dan China. Sementara itu, Palestina juga harus meraih dukungan dari 128 negara di Majelis Umum PBB.
Meski Palestina tampak meraih dukungan yang cukup banyak, Amerika Serikat (AS) akan menjadi penghalang utama bagi Palestina. AS yang merupakan anggota tetap DK PBB akan menggunakan hak vetonya untuk menjegal Palestina.
Bila AS menggunakan vetonya, Palestina tidak akan mendapatkan keanggotaan penuh di PBB, Namun Palesina masih bisa memperbaharui statusnya di PBB menjadi negara non-anggota PBB bila Palestina berhasil mendapat suara dari 128 anggota Majelis Umum PBB.(rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar