Welcome to Iamfauzie.blogspot.com - Welcome To My Blog's - Welcome to Iamfauzie.blogspot.com - Welcome To My Blog's - Welcome to Iamfauzie.blogspot.com - Welcome To My Blog's - Welcome to Iamfauzie.blogspot.com - Welcome To My Blog's

Sabtu, 24 September 2011

BI Gandeng 21 Bank Atasi Penipuan Perbankan

 
Ilustrasi.
Ilustrasi.
BANDUNG- Banyaknya tindakan kriminal di dunia perbankan membuat resah masyarakat. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan 21 perbankan nasional membentuk working grup untuk mengatasi masalah ini.

Kepala Biro Halo BCA Wani Sabu menuturkan, di tahun ini, penipuan didominasi dengan metode konvensional seperti pemalsuan rekening dan card trapping.

"Pemalsuan dengan metode card trapping, itu lebih dikenal di masyarakat dengan cara pemalsuan nomor call center kami," ungkap Wani yang juga salah seorang anggota working group BI di Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2011).

Dia melanjutkan, di beberapa ATM, pelaku kejahatan biasa menggunakan lidi di mesin ATM sehingga kartu nasabah terjebak di dalam dan tidak bisa dikeluarkan.

"Biasanya itu di ATM yang orang-orang sedang panik seperti di rumah sakit maupun pusat perbelanjaan. Jadi, ketika ada nomor call center palsu, mereka akan langsung menghubungi nomor yang tertera di ATM, di situlah nasabah akan kena jebakan karena biasanya mereka menyebut nomor PIN," lanjutnya.

Penipuan jenis ini, menurutnya sangat banyak terjadi. Pihak perbankan bersama kepolisian pun telah menangkap sindikat pelaku kajahatan lewat ATM ini. "Kami sudah menangkap itu, pelakunya dari Jawa Tengah. Ternyata dia punya banyak KTP sehingga bisa membuka rekening di banyak tempat dengan banyak nomor," tambahnya.

Selain itu, yang kini mulai marak juga metode penipuan lewat pesan singkat (SMS) yang menyatakan bahwa nasabah diharuskan mengirim sejumlah nominal rupiah ke sebuah nomor.

"Itu iseng saja, penipu kirim ke ribuan nomor, di antaranya kan ada yang mau kirim uang untuk suatu keperluan. Ketika ada yang SMS nomor rekening, tanpa konfirmasi lagi si nasabah langsung kirim, ternyata penipuan," ujar dia.

Oleh karenanya, sejumlah 21 perbankan nasional bekerja sama dengan BI telah sepakat untuk membentuk working group guna memitigasi jumlah kejahatan di dunia perbankan.

"Kami ada by laws bersama BI, kami (perbankan) tidak mau tempat kami digunakan untuk tempat kejahatan," tandasnya. (mrt) (rhs)

Tidak ada komentar: